Catu Daya Linear dan Switching - Edukasi Elektronika | Electronics Engineering Solution and Education

Thursday 26 October 2023

Catu Daya Linear dan Switching

Catu daya merupakan komponen penting dalam perangkat elektronik yang bertanggung jawab untuk mengubah tegangan listrik dari sumber daya sesuai dengan kebutuhan perangkat elektronik. Catu daya memiliki dua jenis utama, yaitu catu daya linear dan catu daya switching. Pada artikel kali ini akan membahas tentang perbedaan, kelebihan dan kekurangan dari masing-masing jenis catu daya tersebut

 

Catu Daya Linear

 

Catu Daya Linear

Catu daya linear merupakan jenis catu daya yang dirancang khusus untuk kebisingan rendah dan sering dianggap senyap karena tidak ada peralihan frekuensi tinggi. Catu daya linear hanya dapat menurunkan tegangan masukan untuk menghasilkan tegangan keluaran yang lebih rendah. Catu daya ini mengandalkan prinsip perubahan tegangan melalui transformator dan proses penyearah untuk menghasilkan tegangan DC yang sesuai.

 

Cara Kerja Catu Daya Linear

 

1. Catu daya linear menggunakan transformator untuk mengubah tegangan AC dari sumber daya menjadi tingkat yang lebih rendah sesuai dengan kebutuhan. Transformator ini membantu mengisolasi dan menurunkan tegangan AC.

 

2. Setelah transformasi, tegangan AC yang lebih rendah diubah menjadi tegangan DC menggunakan penyearah seperti dioda. Proses ini menghilangkan komponen arus bolak-balik dalam sinyal dan menghasilkan tegangan DC.

 

3. Tegangan DC yang dihasilkan ada kemungkinan masih memiliki komponen kebisingan atau fluktuasi kecil. Untuk menghasilkan tegangan DC yang sangat bersih dan stabil, catu daya linear menggunakan rangkaian penyaringan seperti kapasitor untuk meratakan keluaran dan menghilangkan komponen yang tidak diinginkan. 

 

Kelebihan Catu Daya Linear

 

1. Catu daya linear sifatnya sederhana dan dapat diandalkan. Desain yang relatif sederhana membuatnya lebih tahan lama dan dapat diandalkan dalam jangka waktu yang lama. 

 

2. Catu daya linear menghasilkan output dengan tingkat kebisingan yang rendah dan memiliki perubahan kebisingan yang rendah pula, sehingga membuatnya cocok untuk aplikasi yang membutuhkan kualitas output yang tinggi.

 

3. Catu daya linear memberikan kinerja secara langsung ketika menyalakan dan mematikan perangkat elektronik Anda.

 

Kekurangan Catu Daya Linear

 

1. Catu daya linear cenderung kurang efisien karena mengubah daya yang tidak digunakan menjadi panas, yang merupakan pemborosan energi. 

 

2. Catu daya linear cenderung lebih besar dan lebih berat jika dibandingkan dengan catu daya switching yang memiliki daya serupa.

 

3. Catu daya linear menghasilkan panas yang berlebihan ketika mengubah tegangan tinggi ke rendah, sehingga memerlukan pendinginan yang ekstra.

 

Catu Daya Switching

 

Catu Daya Switching

Catu daya switching merupakan catu daya yang pengaturan dayanya menggunakan saklar. Catu daya ini biasanya terdapat pada rangkaian sumber daya atau tegangan utama sebuah perangkat elektronika seperti power supply pada komputer. 

 

Cara Kerja Catu Daya Switching

 

1. Menggunakan sebuah jembatan penyearah (biasanya dioda) untuk mengubah tegangan AC masukan menjadi tegangan DC. Penyearah ini akan mengubah arus bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC) dengan nilai rata-rata yang sama dengan tegangan puncak AC. 

 

2. Tegangan DC yang dihasilkan akan diumpankan ke kapasitor penyimpanan besar yang bertindak sebagai penyaring untuk meratakan keluaran dan menyediakan tegangan DC yang tetap.

 

3. Selanjutnya, sebuah komponen transistor daya seperti MOSFET digunakan untuk mengendalikan aliran arus melalui sebuah induktor. Transistor tersebut akan bekerja dalam mode saklar, yaitu akan menyala dan mati dengan cepat pada frekuensi yang tinggi. Ketika transistor menyala, aliran arus yang melalui induktor akan meningkat. Ketika transistor mati, aliran arus akan berhenti. Hal ini menciptakan sebuah sinyal berdenyut (pulsed) yang kemudian diubah oleh induktor.

 

4. Sinyal berdenyut yang dihasilkan oleh transistor dan induktor akan dikonversi ke tegangan yang sesuai oleh transformator. Tegangan di transformator switching dapat lebih tinggi atau lebih rendah dari tegangan masukan, tergantung pada desain catu daya.

 

5. Setelah transformasi, tegangan DC hasil switching kembali diubah menjadi tegangan DC menggunakan dioda atau penggabungan lainnya. Cara kerja ini adalah langkah kedua dalam penyearahan dan memastikan bahwa tegangan keluaran adalah DC.

 

6. Untuk menghilangkan sisa-sisa kebisingan dan komponen AC residu, biasanya ada komponen penyaringan (filtering) tambahan seperti kapasitor besar yang digunakan untuk meratakan keluaran.

 

Kelebihan Catu Daya Switching

 

1. Catu daya switching jauh lebih efisien karena hampir tidak menghasilkan panas berlebihan. Efisiensi catu daya ini sekitar 65% - 85%. 

 

2. Memiliki ukuran dan berat yang lebih ringan jika dibandingkan dengan catu daya linear yang memiliki daya serupa.

 

3. Memiliki regulasi tegangan yang baik dan kurang rentan terhadap fluktasi tegangan masukan.

 

Kekurangan Catu Daya Switching

 

1. Desain catu daya switching lebih kompleks. Hal ini membuatnya lebih rentan terhadap gangguan dan memerlukan perlindungan yang baik.

 

2. Cenderung menghasilkan output dengan lebih banyak kebisingan sehingga memungkinkan untuk filtering tambahan.

 

3. Cenderung lebih mahal dalam hal biaya awal jika dibandingan dengan catu daya linear.

 

No comments:

Post a Comment