Power Amplifier OCL 150 Watt - Edukasi Elektronika | Electronics Engineering Solution and Education

Tuesday 3 March 2015

Power Amplifier OCL 150 Watt

Power Amplifier OCL 150 Watt adalah sebuah power amplifier yang sekarang ini sangat digemari dan banyak dipakai untuk audio di rumah-rumah. Selain harganya yang relatif terjangkau, kualitas suaranya pun bisa dibilang lumayan untuk para pecinta audio. Kami akan berbagi sedikit mengenai skema rangkaian dan fungsi dari masing-masing komponen yang ada pada Power Power Amplifier OCL 150 Watt.

Berikut ini adalah gambar rangkaiannya :





















Rangkaian diatas saya buat untuk mendukung paket audio yang lengkap. Maka dari itu pada input tertulis From Tone Control yang artinya input berasal dari tone control. Outputnya tertulis To Crossover Pasif yang artinya output dihubungka ke crossover pasif dahulu sebelum masuk ke speaker. Akan tetapi, dapat juga langsung input dari sumber audio dan output langsung ke speaker.


Berikut ini adalah fungsi dari masing-masing komponen pada rangkaian Power Amplifier OCL 150 Watt:
1. R1 (100 KΩ), berfungsi meredam “hum” atau suara “jedug” atau sinyal liar yang mungkin timbul terutama pada saat amplifier dihidupkan tanpa rangkaian input.

2. C1 (100 nF), sebagai kopling, menyalurkan sinyal AC saja dan menahan/meredam sinyal DC.

3. R2 (33 KΩ), memberi bias ke basis Q1 (BC559) sekaligus membuat kapasitor resonansi C2 lebih aktif. Gain bias bisa 2 hingga 4 kali lipat (sekitar 6dB) lebih kuat dari amplifier lain.

4. R6 (33 KΩ), resistor gain. Semakin besar nilainya semakin besar pula penguatannya. Penguatan & kejernihan suara berbanding terbalik.

5. R3 (560 Ω), kebalikan dari R6.

6. C2 (47uF), kapasitor resonansi, hanya bekerja pada arus AC. Menjamin R3 supaya hanya meneruskan sinyal audio (di atas 20Hz) & menahan arus AC.

7. Q1 dan Q2 (BC559), Stage input yang bekerja kebalikan. Q1 penguat non-inverting, sedangkan Q2 penguat inverting. Untungnya stage ini menggunakan transistor PNP. Transistor PNP biasanya jauh lebih linier dibanding NPN.

8. D1 (1N4148), D2 (1N4148), R4 (10 KΩ), R7 (560 Ω), Q4 (BC559), membentuk rangkaian regulator arus (Current Boost) untuk mensupply stage input. Dioda ini tidak harus high speed, yang penting kuat membentuk tegangan sekitar 1.3V.

9. R4 (10 KΩ), Bias D1(1N4148) & D2 (1N4148), Semakin kecil semakin panas, semakin panas semakin jernih. Menjamin Q1 & Q2 tidak kekurangan arus. Kejernihan suara salah satunya ditentukan dari sini. Berfungsi juga untuk membuang muatan kapasitor power supply, penting pada saat rangkaian dimatikan dipegang untuk diperbaiki.

10. R10 dan R11 (100 Ω), C5 dan C6 (47 µF), membentuk rangkaian filter dengung & osilasi yang mungkin terjadi dari kaki-kaki Q3 & Q4. Osilasi biasanya berupa sinyal ultra treble halus yang bisa membuat heatsink/transistor power lebih panas.

11. D3, D4 dan D5 (1N4148), membentuk regulator tegangan bias untuk Q5 & Q6 (pengganti regulator 1,8-2,1 Volt) yang nilainya 3 x dioda = 1,8V - 2,1V. Menjaga agar Transistor Final bekerja pada kelas AB.

12. R12 (100 Ω), menjaga supaya nilai tegangan bias tidak lebih dari 2,1V. Tegangan bias ini bernilai tetap, berada di titik CT (kira kira -1V hingga +1V). Tegangan tetap ini terombang-ambing ke atas dan ke bawah seperti getaran daun speaker. Sebenarnya R ini bisa dihilangkan.

13. Q3 (BC549), sebagai penguat sinyal tegangan (unbalanced). Menarik sinyal bias ke rel negatif supply. Sedangkan yang menjaga/menarik sinyal bias ke rel positif supply secara otomatis adalah R8 (2,2 KΩ) & R9 (4,7K). Output antara rel positif dan rel negatif tegangannya mendekati simetris tetapi tidak sama kekuatan arusnya, oleh sebab itu perlu rangkaian penguat arus pertama Q6 (TIP41C) dan Q5 (TIP42A) sebelum diumpan ke transistor final.

14. C3 (100 pF), mengatasi noise & osilasi pada Q3 (BC549)

15. C4 (47 µF), Bootstrap, menyesuaikan getaran tegangan bias tadi. Jalur referensi yang dipakai bukan ground tetapi jalur speaker untuk mengimbangi getaran tegangan bias. Menyesuaikan kekuatan getaran bass pada saat Continues speaker bergerak ke depan.

16. Q5 (TIP42A) & Q6 (TIP41C), sebagai penguat arus pertama.

17. R13 & R14 (330 Ω), memberi supply arus ke Q5 (TIP42A) & Q6 (TIP41C), lewat emitornya masing-masing. Sebaiknya resistor ini menggunakan daya 2 Watt karena terhubung seri terhadap beban/speaker.

18. R15 & R16 (0,47 Ω/5W), memberi supply ke Q7 (TIP2955) & Q8 (TIP3055) lewat kaki emitor. Resitor ini bernilai kecil karena kita menginginkan arus besar, biasanya bernilai tidak lebih dari 0.5 Ohm.

19. Q7 (MJ2955) & Q8 (2N3055), transitor daya sebagai penguat arus terakhir.

Untuk pemesanan KIT Power Amplifier OCL 150 Watt, silahkan KLIK DISINI


Baca juga : Analisis Big Data: Kunci Sukses Digital Marketing di 2024

 

4 comments:

  1. Layout pcbnya ada nggak mas? Mau ngetes buat juga.

    ReplyDelete
  2. Cuma mau ngoreksi, itu jalur supply kebalik bang😃 transistor jenis NPN Seharusnya dapat positif, di skema malah di kasih negatif supply

    ReplyDelete
  3. C3 kl nilai nya di naikan atw diturunkan gmna gan?

    ReplyDelete