Konsep Dasar Arus Listrik, Tegangan dan Resistansi dalam Elektronika - Edukasi Elektronika | Electronics Engineering Solution and Education

Monday 14 August 2023

Konsep Dasar Arus Listrik, Tegangan dan Resistansi dalam Elektronika

Pemahaman tentang konsep arus, tegangan, resistansi dalam merancang, menganalisis dan memahami berbagai rangkaian elektronika sangatlah penting. Pada artikel kali ini, Arduino Indonesia akan membahas tentang tiga konsep dasar dalam elektronika. Ketiga konsep dasar tersebut yaitu arus listrik (ampere), tegangan (volt) dan resistansi (ohm). Berikut ini uraian singkat mengenai ketiga konsep dasar dalam elektronika :

 

Konsep Dasar Elektronika

1. Arus Listrik (Ampere) 

 

Arus listrik merupakan aliran muatan listrik yang melalui suatu konduktor. Contohnya, kawat atau kabel. Satuan untuk mengukur arus listrik yaitu ampere, yang dilambangkan dengan huruf “A”. Ampere didefinisikan sebagai jumlah muatan yang melewati suatu titik dalam satu detik. Arus listrik mengalir dari kutub positif ke kutub negatif dalam rangkaian tertutup. Istilah sederhananya, arus listrik adalah “jumlah elektron yang mengalir per detik”. 

 

Rumus Arus Listrik

 

I = V / R

 

I  adalah arus dalam ampere (A)

 

V adalah tegangan di seluruh rangkaian seri dalam volt (V)

 

R adalah total hambatan rangkaian seri dalam ohm (Ω)

 

2. Tegangan (Volt)

 

Tegangan merupakan beda potensial listrik antara dua titik dalam suatu rangkaian. Satuan untuk tegangan yaitu volt, yang dilambangkan dengan huruf “V”. Tegangan mendorong aliran arus listrik untuk bergerak melalui konduktor. listrik  dorongan bagi muatan listrik untuk bergerak. Tegangan yang diterapkan pada suatu rangkaian menentukan energi yang dibutuhkan untuk menggerakkan muatan listrik yang melaluinya. Semakin besar perbedaan tegangannya, maka semakin besar pula gaya dorongan untuk muatan bergerak.  

 

Rumus Tegangan Listrik

 

V = I x R

 

I  adalah arus dalam ampere (A)

 

V adalah tegangan di seluruh rangkaian seri dalam volt (V)

 

R adalah total hambatan rangkaian seri dalam ohm (Ω)

 

3. Resistansi (Ohm)

 

Resistansi merupakan hambatan terhadap aliran arus listrik dalam suatu rangkaian. Satuan untuk resistansi yaitu Ohm, yang dilambangkan dengan “Ω”. Bahan yang menggunakan resistansi rendah memungkinkan aliran arus listrik dengan mudah. Sedangkan bahan dengan resistansi tinggi akan membatasi aliran arus listrik. Resistansi tersebut dipengaruhi oleh sifat bahan dan dimensi konduktor. 

 

Rumus Tegangan Listrik

 

R= V / I

 

I  = arus dalam ampere (A)

 

V = tegangan di seluruh rangkaian seri dalam volt (V)

 

R = total hambatan rangkaian seri dalam ohm (Ω)

 

Konsep arus, tegangan dan resistansi saling terkait dengan Hukum Ohm. Arus (I) dalam suatu rangkaian sebanding dengan tegangan (V) yang diterapkan pada rangkaian tersebut dan berbanding terbalik dengan resistansi (R) dari rangkaian. Hal ini dapat dirumuskan dengan :

 

 I = V /R

 

Rumus tersebut dapat digunakan untuk melihat bahwa semakin tinggi tegangan yang diterapkan pada suatu rangkaian, jika resistansinya tetap konstan, maka semakin besar pula arus yang akan mengalir.

 

No comments:

Post a Comment