Apa Itu Terminal Screw? Cara Penggunaan dan Fungsinya dalam Rangkaian - Edukasi Elektronika | Electronics Engineering Solution and Education

Thursday, 8 May 2025

Apa Itu Terminal Screw? Cara Penggunaan dan Fungsinya dalam Rangkaian

Terminal screw adalah komponen kecil yang berperan penting dalam menyambungkan kabel atau konduktor secara aman dan efisien. Terminal screw sering digunakan dalam berbagai perangkat, mulai dari panel listrik, PCB (Printed Circuit Board) hingga peralatan rumah tangga. Terminal screw (sekrup terminal) adalah jenis terminal listrik yang menggunakan sekrup untuk mengencangkan dan menahan kabel atau kawat agar terhubung dengan kuat ke suatu perangkat atau rangkaian. Komponen ini biasanya terbuat dari bahan konduktif seperti tembaga atau kuningan, yang dilapisi dengan nikel atau emas untuk meningkatkan konduktivitas dan mencegah korosi.  

Terminal screw hadir dalam berbagai bentuk dan ukuran, tergantung pada aplikasinya. Berikut ini beberapa jenis terminal screw yang umum digunakan:  

1. Terminal Block Screw

Terminal ini dipasang pada terminal block dan memungkinkan pengguna menyambungkan beberapa kabel sekaligus secara aman dan rapi. Umumnya digunakan dalam sistem kontrol industri atau distribusi daya.

2. PCB Terminal Screw

Terminal ini dirancang untuk dipasang langsung di PCB (Printed Circuit Board). Cocok untuk menghubungkan kabel eksternal ke sirkuit di dalam board, seperti input power atau sinyal sensor.

3. Panel Mount Terminal Screw

Biasanya digunakan pada panel listrik atau enclosure. Terminal ini memungkinkan pemasangan kabel di bagian luar panel dan memudahkan sambungan yang kokoh dan terlindungi.

4. Binding Post Terminal

Jenis ini sering digunakan pada alat ukur laboratorium atau perangkat audio, memungkinkan koneksi kabel dengan atau tanpa ujung konektor (seperti banana plug).


Fungsi Terminal Screw dalam Rangkaian

   

1. Menghubungkan Kabel dengan Aman

Fungsi utama terminal screw adalah memastikan koneksi kabel tetap kuat dan tidak mudah lepas. Jika sekrup dikencangkan, maka kabel akan terjepit dengan baik sehingga mengurangi risiko koneksi longgar yang dapat menyebabkan panas berlebih atau percikan api. 

2. Memudahkan Instalasi dan Perawatan 

Jika dibandingkan dengan metode penyolderan, terminal screw memudahkan proses pemasangan dan penggantian kabel. Jika terjadi kerusakan, kabel dapat dilepas dan diganti tanpa harus memotong atau melelehkan solder.

3. Meningkatkan Konduktivitas Listrik

Bahan konduktif pada terminal screw memastikan aliran listrik yang efisien antara kabel dan perangkat. Lapisan emas atau nikel juga membantu mengurangi resistansi dan mencegah oksidasi.  

4. Mendukung Rangkaian yang Dapat Diubah (Modular)

Terminal screw dalam aplikasi seperti panel listrik atau prototyping memungkinkan modifikasi rangkaian dengan cepat tanpa perlu menyolder ulang.  

5. Mencegah Korsleting

Pengamanan kabel secara rapi memungkinkan terminal screw untuk mengurangi risiko kabel bersentuhan dengan komponen lain yang dapat menyebabkan korsleting.  

 

Cara Menggunakan Terminal Screw dengan Benar

 

1. Persiapan Alat dan Bahan

- Terminal screw (sesuai ukuran dan jenis kabel)  

- Obeng (biasanya flathead atau Phillips, tergantung jenis sekrup)  

- Kabel yang akan disambungkan  

- Tang potong atau stripper untuk mengupas isolasi kabel  

2. Kupas Isolasi Kabel  

- Gunakan tang stripper untuk mengupas ujung kabel sepanjang 5-10 mm (tergantung ukuran terminal).  

- Pastikan tidak ada serabut kabel yang terurai agar mudah dimasukkan ke terminal.  

3. Masukkan Kabel ke Terminal  

- Buka sekrup terminal dengan memutarnya berlawanan arah jarum jam.  

- Masukkan kabel yang sudah dikupas ke dalam lubang terminal.  

- Pastikan seluruh bagian tembaga kabel masuk sepenuhnya.  

4. Kencangkan Sekrup  

- Putar sekrup searah jarum jam menggunakan obeng hingga kabel terjepit kuat.  

- Jangan terlalu mengencangkan karena dapat merusak kabel atau ulir sekrup.  

- Tarik perlahan kabel untuk memastikan tidak mudah lepas.  

5. Periksa Koneksi  

- Pastikan tidak ada kabel yang terkelupas atau menyentuh terminal lain.  

- Gunakan multimeter untuk mengecek kontinuitas jika diperlukan. 

 

Baca juga : Perbedaan Sensor Digital dan Sensor Analog dalam Elektronika

 

Kesalahan Umum dalam Penggunaan Terminal Screw

 

1. Mengencangkan Sekrup Terlalu Kuat

Risiko: Dapat merusak serabut kabel atau bahkan mematahkan bagian terminal itu sendiri.

Solusi: Kencangkan secukupnya agar kabel terjepit kuat, tapi tidak sampai deformasi.

2. Tidak Mengupas Isolasi dengan Benar

Risiko: Isolasi yang tersisa bisa menghalangi kontak logam, menyebabkan koneksi longgar atau tidak tersambung sama sekali.

Solusi: Kupas isolasi sepanjang 5–10 mm sesuai dengan ukuran terminal.

3. Memasang Kabel Terlalu Pendek

Risiko: Kabel bisa lepas saat ada getaran atau tarikan, menyebabkan sambungan tidak stabil.

Solusi: Sisakan sedikit panjang ekstra agar kabel tetap masuk penuh ke terminal.

4. Menggunakan Terminal Screw yang Tidak Sesuai

Risiko: Terminal kecil untuk kabel besar bisa menyebabkan kabel tidak masuk sempurna atau koneksi longgar.

Solusi: Gunakan terminal sesuai ukuran kabel (lihat spesifikasi diameter).

5. Tidak Memeriksa Koneksi Secara Berkala

Risiko: Getaran atau pemuaian suhu bisa membuat koneksi kendor, berpotensi menimbulkan panas berlebih atau korsleting.

Solusi: Lakukan pengecekan berkala pada instalasi, terutama di area industri atau kendaraan.

 

Tips Memilih Terminal Screw yang Tepat  


1. Pastikan ukuran kabel sesuai dengan terminal 

Pilih terminal screw yang sesuai dengan diameter kabel agar sambungan kuat dan tidak mudah lepas.

2. Perhatikan material terminal

Gunakan terminal yang terbuat dari bahan tahan korosi seperti nikel, emas, atau tembaga berlapis timah untuk memastikan koneksi tetap awet dan stabil.

3. Pilih jenis sekrup yang sesuai

Jenis sekrup seperti flathead, Phillips, atau hex sebaiknya disesuaikan dengan alat yang digunakan dan tingkat kenyamanan teknisi saat pemasangan.

4. Sesuaikan dengan tegangan dan arus maksimum

Pilih terminal screw yang memiliki spesifikasi tegangan dan arus yang lebih tinggi dari kebutuhan sistem agar tidak terjadi panas berlebih atau kerusakan.

5. Pertimbangkan lingkungan penggunaan

Untuk penggunaan di luar ruangan atau lingkungan keras, pilih terminal screw yang tahan air, tahan panas, dan memiliki pelindung dari sinar UV atau debu.

 

Kelebihan Terminal Screw

 

1. Mudah dipasang dan dilepas

Terminal screw memungkinkan proses instalasi dan pelepasan kabel dilakukan dengan cepat tanpa keahlian khusus.

2. Cocok untuk kabel berukuran besar

Terminal ini mampu menampung dan menjepit kabel berdiameter besar dengan kuat.

3. Tidak memerlukan solder

Instalasi kabel tidak membutuhkan proses penyolderan, sehingga lebih praktis dan hemat waktu.

4. Dapat digunakan berulang kali

Terminal screw dapat dilepas-pasang berulang kali tanpa merusak kabel atau terminal itu sendiri.

 

Kekurangan Terminal Screw

 

1. Berisiko kendur jika tidak dikencangkan dengan baik

Jika sekrup tidak dikencangkan dengan cukup kuat, koneksi bisa longgar dan menimbulkan masalah pada aliran listrik.

2. Membutuhkan alat (obeng) untuk instalasi

Proses pemasangan dan pelepasan terminal ini memerlukan alat bantu seperti obeng.

3. Tidak sekuat solder untuk aplikasi getaran tinggi

Dalam lingkungan yang memiliki getaran tinggi, sambungan terminal screw bisa lebih mudah longgar dibanding sambungan yang disolder.

 

Perawatan Terminal Screw 

 

1. Bersihkan dari debu dan korosi secara berkala

Pastikan terminal screw bebas dari kotoran dan karat agar koneksi tetap optimal dan tidak terganggu.

2. Periksa kekencangan sekrup setiap 6–12 bulan

Lakukan pengecekan rutin terhadap sekrup untuk memastikan tidak ada yang kendur akibat getaran atau pemuaian.

3. Ganti terminal yang sudah rusak atau berkarat

Segera ganti terminal yang aus, patah, atau berkarat untuk mencegah gangguan kelistrikan.

4. Gunakan anti-oxidant grease jika diperlukan untuk mencegah oksidasi

Oleskan grease khusus pada terminal di lingkungan lembap atau korosif untuk memperpanjang umur pemakaian.

 

Baca juga : Cara Merancang Rangkaian Pembagi Tegangan (Voltage Divider) Sederhana 




 

No comments:

Post a Comment