Cara Menghitung Nilai Resistor pada Rangkaian LED Seri dan LED Paralel - Edukasi Elektronika | Electronics Engineering Solution and Education

Thursday 31 March 2016

Cara Menghitung Nilai Resistor pada Rangkaian LED Seri dan LED Paralel


Dasar perancangan rangkaian LED adalah menggunakan rumus hukum Ohm :
V = I x R

dimana :
V = Tegangan (Volt)
I = Arus (Ampere)
R = Hambatan (Ohm)

1. Rangkaian LED Seri

Dua Led yang disusun secara seri akan membutuhkan tegangan dua kali lebih besar. Jika ada tiga Led yang disusun seri maka tegangan yang dibutuhkannya akan menjadi tiga kali lebih besar, dan seterusnya.

Contoh Kasus :
Budi mempunyai battery 12 Volt, dia ingin menghidupkan LED 5 volt yang disusun secara seri sebanyak 2 buah agar menyala maksimal, arus LED standart adalah 20 mA. Berapakah nilai Resistor dan nilai daya Resistor yang dibutuhkan?

Jawaban :
Vs        = 12 Volt
Vled      = 2 x 5 Volt = 10 Volt
Iled        = 20 mA
Nilai Resistor dapat dihitung dengan rumus berikut ini :

R = = (Vs-Vled)/Iled = (12 Volt-10 Volt)/(0.02 Ampere) = 100 Ohm

VResistor = Vs-Vled = 2 Volt
IResistor = Iled = 20 mA (Dalam rangkaian seri arus yang mengalir dalam setiap komponen adalah sama).
Daya Resistor dapat dihitung dengan rumus berikut ini :

P = VResistor x IResistor = 2 Volt x 0.02 Ampere = 0.04 Watt = 40 mW

Jadi, yang dibutuhkan untuk rangkaian LED seri tersebut adalah Resistor 100 Ohm dengan kemampuan daya 0.04 Watt, hal ini cukup dengan menggunakan Resistor 100 Ohm ¼ Watt yang ada dipasaran.

Di sini VLed adalah penjumlahan tegangan dua Led, sedangkan ILed adalah arus yang ditarik oleh Led. Karena Led disusun secara seri, maka arus yang melalui Led pertama adalah arus yang melalui Led kedua juga, sehingga di sini arus Led adalah tetap untuk perhitungan satu Led, yaitu 20mA (tidak menjadi dua kali lipat). Sekalipun (misalnya) ada seratus Led yang disusun secara seri, arusnya tetap saja 20mA, hanya tegangannya saja yang menjadi perlu lebih besar sesuai dengan banyaknya Led yang disusun.

Menyusun Led secara seri memerlukan tegangan minimal sebesar jumlah tegangan dari banyaknya Led yang disusun.  Kelebihan dari penyusunan secara seri adalah lebih kecilnya bilangan daya yang dikonsumsi oleh Led dikarenakan arus yang ditariknya tidaklah berdasarkan penjumlahan banyaknya led.

Namun perlu diperhatikan bahwa dengan menyambungkan secara seri Led-Led, ada kemungkinan terjadi ketidak sinkronan kerja di antara Led-Led. Semua Led yang terlibat dalam sambungan seri haruslah mempunyai karakteristik yang benar-benar sama, tidak boleh ada yang berbeda.  Jika dalam satu barisan seri ada Led yang berbeda karakteristik (misalnya ada perbedaan jenis atau perbedaan tegangan majunya karena berlainan pabrik/merk atau manufaktur) maka tegangan yang terbagi kepada setiap Led akan berlain-lainan pula.  Ini bisa menyebabkan terjadinya pelimpahan tegangan yang berlebihan kepada salah satu Led, dan jika Led tersebut tidak mampu bertahan maka ia akan segera rusak.  Dalam susunan seri, jika ada satu Led yang mati karena rusak, maka semua Led lainnya di dalam satu barisan seri tersebut akan ikut tidak menyala.
 
2. Rangkaian LED Paralel

Led yang disusun secara paralel tidaklah membutuhkan tegangan berkali lipat sebagaimana banyaknya Led. Jika satu Led (misalnya) membutuhkan tegangan 5 V, maka sepuluh Led tetap hanya membutuhkan tegangan 5 V.  Sekalipun (misalnya) ada seratus Led disusun secara Paralel, tegangan yang dibutuhkan tetap saja 5 V.  Namun arus yang dikonsumsinya akan menjadi berkali lipat sebagaimana banyaknya Led.

Contoh Kasus :
Budi mempunyai battery 12 Volt, dia ingin menghidupkan LED 5 volt yang disusun secara paralel sebanyak 2 buah agar menyala maksimal, arus LED standart adalah 20 mA. Berapakah nilai Resistor dan nilai daya Resistor yang dibutuhkan?

Vs        = 12 Volt
Vled      = 5 Volt
Iled        = 2 x 20 mA = 40 mA
Nilai Resistor dapat dihitung dengan rumus berikut ini :

R = (Vs-Vled)/Iled = (12 Volt-5 Volt)/(0.04 Ampere) = 170 Ohm
VResistor = Vs-Vled = 7 Volt
IResistor = Iled = 40 mA
Daya Resistor dapat dihitung dengan rumus berikut ini :

P = VResistor x IResistor = 7 Volt x 0.04 Ampere = 0.28 Watt 


Jadi, yang dibutuhkan untuk rangkaian LED seri tersebut adalah Resistor 170 Ohm dengan kemampuan daya 0.28 Watt, hal ini cukup dengan menggunakan Resistor 180 Ohm ½ Watt yang ada dipasaran.


Pada penyusunan Led secara paralel seperti ini arus yang dikonsumsi menjadi 2 kali lipat (sesuai banyaknya Led) padahal tegangannya adalah sama.

9 comments:

  1. Thanks to the ease of use digital multimeters have achieved, consumers are now able to test their electrical equipment to find any faults regardless of how complicated the circuit is without the risk of electrical shock. Fluke 115 Digital Multimeter

    ReplyDelete
  2. kalo 10-15 led di sambung ke 12volt..nilai R nya brp?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Less specific questions.
      Led disusun seri atau paralel? Led warna apa? (beda warna led beda voltase)

      Delete
  3. Bos tanya bos..
    Saya masang 23 LED si susun secara Paralel dengan tegangan 12V.

    Tegangan Output= 12V - 1A
    Dan Tegangan 1 Led= 3,5V - 0.03A

    Berapa Resistor yg dapat di pakai bos? Apakah 12 ohm.. soalnya pakek resistor 20 ohm resistor.nya kebakar gak kuat bos..
    Tolong pencernaanya.

    ReplyDelete
  4. Izin bertanya guru, mohon arahannya saya coba ganti resistor 150 ohm/50wat didalam sebuah board rangkaian dengan resisto yang 180ohm/50w tapi terbakar,,, saya cari yg sesuai spek tidak dapat, mohon solusi untuk seri resistor untuk menghasilkan 150ohm/50W

    ReplyDelete
  5. Klo 15 led di susun secara seri paralel,gmn cara menghitung resistornya?

    ReplyDelete
  6. 4 buah led 3 mata 12 volt saya susun pararel, saya mau kasih cas laptop dg output 20v 1,5a bisa gak gan ????

    ReplyDelete