Thyristor : Pengertian dan Jenis – jenisnya - Edukasi Elektronika | Electronics Engineering Solution and Education

Friday 3 March 2023

Thyristor : Pengertian dan Jenis – jenisnya

Thyristor

Thyristor merupakan komponen elektronika yang berfungsi sebagai saklar atau pengendali yang terbuat dari bahan semikonduktor. Istilah “Thyristor” berasal dari bahasa Yunani yang memiliki arti “Pintu”. Secara eksklusif, thyristor bertindak sebagai saklar yang umumnya memiliki dua hingga empat kaki terminal. Thyristor tidak digunakan sebagai penguat sinyal meskipun terbuat dari bahan semikonduktor seperti transistor. Pada prinsipnya, thyristor yang berterminal tiga akan menggunakan arus atau tegangan rendah yang diberikan pada salah satu kaki terminalnya untuk mengendalikan aliran arus atau tegangan yang melewati dua terminal lainnya. Sedangkan untuk thyristor yang berterminal dua yang tidak memiliki terminal kendali (GATE). Fungsi saklarnya akan diaktifkan jika tegangan pada kedua terminalnya mencapai level tertentu. Level tegangan yang dimaksud tersebut biasanya disebut dengan breakdown voltage atau breakover voltage. Ketika di bawah tegangan breakdownnya, kedua kaki terminal tidak akan mengaliri arus listrik atau berada di posisi OFF. 

 

Ketika kita membahas mengenai saklar atau switch elektronik, pada dasarnya kita juga bisa menggunakan transistor. Namun jika dibandingkan dengan transistor, thyristor yang didedikasikan sebagai komponen saklar ini akan bisa berfungsi lebih baik. Hal ini dikarenakan transistor membutuhkan arus atau tegangan yang tepat untuk mengoperasikan fungsi saklarnya. Jika arus atau tegangan yang diberikannya tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan, maka transistor tersebut akan berada diantara keadaan ON dan OFF. Saklar yang berada diantara keadaan tersebut bukanlah suatu saklar yang baik. Thyristor dirancang hanya untuk berada di dua keadaan yaitu keadaan ON atau keadaan OFF saja. Dalam pengaplikasiannya, thyristor banyak digunakan pada perangkat atau rangkaian elektronika seperti pengendali daya, peredam cahaya, osilator, timer, pengendali kecepatan motor listrik dan lain sebagainya. 

 

Jenis - jenis Thyristor

 

Beberapa komponen elektronika yang tergolong dalam kelompok thyristor diantaranya :

 

1. SCR (Silicon Controlled Rectifier)

 

SCR merupakan jenis thyristor yang memiliki tiga kaki terminal yang masing-masing terminalnya diberi nama dengan GATE, ANODA dan KATODA. Secara struktur, SCR terdiri dari 4 lapis semikonduktor yaitu PNPN yang terminal pengendalinya terdapat pada lapisan P (Positif).

 

Cara Kerja SCR (Silicon Controlled Rectifier)

 

Ketika tidak dialiri arus listrik, SCR akan berada di keadaan OFF. Ketika terminal gate-nya dialiri arus rendah, SCR akan menjadi ON dan menghantarkan arus listrik dari anoda ke katoda. SCR akan tetap dalam keadaan ON hingga arus yang mengalir dari anoda ke katoda tersebut juga dihilangkan atau 0V meskipun arus listrik gate-nya dihilangkan. 

 

2. SCS (Silicon Controlled Switch)

 

SCS merupakan jenis thyristor yang memiliki 4 kaki terminal yaitu terminal GATE, ANODA GATE, ANODA dan KATODA. SCS juga berfungsi sebagai saklar, sama seperti SCR. 

 

Cara Kerja SCS SCS (Silicon Controlled Switch)

 

SCS bisa di-OFF-kan dengan cara memberikan tegangan tertentu pada kaki terminal anode gate. Selain itu, perangkat ini juga bisa dipicu dengan memberikan tegangan negatif ke anoda gate. Arus listrik akan mengalir satu arah yaitu dari anoda ke katoda. 

 

3. TRIAC (Triode from Alternating Current)

 

TRIAC merupakan thyristor yang memiliki tiga kaki terminal yang masing-masing terminalnya diberi nama dengan GATE, MI1 dan MI2. Setelah dipicu (trigger) menjadi ON, TRIAC mampu menghantarkan arus listrik dari kedua arah. Oleh karena itu, TRIAC sering disebut juga dengan Bidirectional Triode Thyristor.

 

Cara Kerja TRIAC (Triode from Alternating Current)

 

TRIAC memiliki cara kerja yang hampir sama dengan SCR. Namun TRIAC bisa mengendalikan arus listrik dari dua arah, baik dari arah MT1 ke MT2 atau pun dari MT2 ke MT1. Dengan demikian, TRIAC bisa digunakan sebagai saklar yang mengendalikan arus DC maupun arus AC. TRIAC akan berubah menjadi kondisi ON dan menghantarkan arus listrik jika terminal GATE-nya diberikan arus listrik. Jika arus listriknya dihilangkan, maka TRIAC akan berubah menjadi OFF.

 

4. DIAC (Diode Alternating Current)

 

DIAC merupakan thyristor yang hanya memiliki dua kaki terminal dan bisa menghantarkan arus listrik dari kedua arah jika tegangan melampaui batas tegangan breakover-nya (tegangan breakdown). DIAC sering disebut juga dengan Bidirectional Thyristor.

 

Cara Kerja DIAC (Diode Alternating Current)

 

DIAC akan berada di kondisi OFF jika tegangan yang diberikannya masih di bawah tegangan breakover-nya. Ketika tegangan mencapai atau melampaui batas breakover-nya, DIAC akan berubah menjadi kondisi ON dan menghantarkan arus listrik. Setelah DIAC dipicu menjadi ON, DIAC akan terus menghantarkan arus listrik meskipun tegangan yang diberikan tersebut turun di bawah tegangan breakover. DIAC hanya akan berhenti menghantarkan arus listrik atau berubah menjadi kondisi OFF jika tegangan yang diberikannya menjadi “0” atau dengan kata lain arus listriknya diputuskan.

 

No comments:

Post a Comment